PENTINGNYA upaya penguatan gizi dan nutrisi masyarakat menjadi perhatian banyak pihak terutama para kelompok kepentingan yang peduli terhadap perbaikan gizi nasional.
Hal tersebut menggerakan sejumlah asosiasi, akademisi, hingga pelaku usaha untuk memberikan apresiasi bagi tokoh atau pemimpin publik yang dinilai berkomitmen dan memberikan kontribusi untuk ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Respons tersebut disampaikan President Federation of Asian Nutrition Societies (FANS) sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia dan Asosiasi Institut Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) Hardinsyah, saat pelaksanaan The 5 th International Symposium on Food and Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA 2023) dengan tema “Food and Nutrition Innovation For Sustainable Economy, Health, and Well-Being”, Kamis, (22/6/2023), di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.
Hardinsyah mengatakan, pada ISFANEA 2023 ini Pergizi Pangan Indonesia bersama AIPGI dan Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) memberikan penghargaan Leadership Pangan dan Gizi 2023 dan Leader Inovatif Peduli Gizi 2023 kepada Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi.
Dua penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi bagi pemimpin yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pangan dan gizi Indonesia. Peran pemimpin, khususnya pemimpin di dalam pemerintahan, sangat penting dalam perumusan, penerapan, dan eksekusi kebijakan pangan dan gizi yang berdampak luas bagi masyarakat.
NFA dinilai telah menjalankan perannya dengan baik sebagai regulator sekaligus eksekutor kebijakan pangan dan gizi melalui sejumlah program konkrit yang dijalankan.
“Penghargaan ini berdasarkan penilaian kami atas keberhasilan NFA dalam pengelolaan pangan nasional yang ditandai oleh meningkatnya skor PPH dan menurunnya jumlah kabupaten/kota rentan rawan pangan di Indonesia pada tahun 2022,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyambut baik apresiasi yang diberikan. Menurutnya, penguatan gizi dan nutrisi masyarakat bagian dari program prioritas NFA sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021.
Adapun dalam upaya memerangi kurang gizi dan stunting, NFA saat ini semakin gencar melaksanakan sejumlah program strategis, seperti penilaian skor Pola Pangan Harapan (PPH), penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA), penyaluran bantuan pangan untuk menurunkan stunting, dan kampanye penganekaragaman dan penyelamatan pangan.
“Untuk skor PPH Indonesia, kita mengalami kemajuan yang baik dengan capaian skor PPH Indonesia tahun 2022 berada di angka 92,9 atau tercapai di atas target 92,8. Pencapaian ini lebih tinggi dari tahun 2021 yang berada di angka 87,2. Sementara itu, target skor PPH nasional pada tahun 2023 adalah 94,0 dan target 2024 adalah 95,2. Hasil penilaian ini menunjukkan kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia semakin baik dan mengarah pada komposisi yang beragam, dan bergizi seimbang. Namun demikian masih ada over konsumsi padi-padian dan minyak lemak,” paparnya.
KOMENTAR ANDA